Di Indonesia dan mungkin di dunia, peran wanita dalam dunia Teknologi Informasi (TI/IT) boleh dibilang tidak terlalu menonjol. Ini terlihat dari komposisi pekerja IT dari kaum wanita yang masih relatif tidak terlalu banyak dam signifikan.
Kecenderungan wanita untuk tidak terjun di dunia IT memang menjadi pertanyaan tersendiri padahal ada satu sosok wanita yang bisa menjadi inspirasi bagi wanita lainnya untuk menggeluti bidang IT.
Siapakah dia?
Dia adalah Ada Lovelace, seorang perempuan yang dikenal sebagai programer komputer pertama di dunia, yang menulis program pertamanya pada pertengahan abad ke-19. Dan tepatnya pada tanggal 24 Maret ‘diperingati’ sebagai hari Ada Lovelace sedunia. Dalam sebuah situs disebutkan bahwa hari Ada Lovelace adalah hari blogging internasional untuk menarik minat kaum wanita dalam bidang teknologi.
Perayaan hari Ada Lovelace ditujukan bagi para wanita yang sepertinya ‘tenggelam’ dalam bidang IT, bertujuan untuk menggiatkan kaum wanita dan menunjukkan kepada masyarakat dunia tentang peran-peran kaum wanita dalam bidang IT.
Berikut kutipan tentang biografi Ada Lovelace :
Augusta Ada Byron, yang kelak bergelar Countess of Lovelace, dilahirkan di London, Inggris tanggal 10 Desember 1815. Ia adalah putri Lord Byron, seorang bangsawan sekaligus penyair romantis, dengan Annabella Milbanke. Tak sampai lima minggu setelah kelahiran Ada, ibunya meminta cerai dari sang Ayah. Lord Byron meninggalkan Inggris beberapa bulan kemudian karena depresi dan tercekik hutang. Dan Ada tidak pernah berjumpa lagi dengan ayahnya, sampai Lord Byron meninggal di Yunani tahun 1824 karena penyakit sejenis malaria.
Ada dibesarkan oleh ibunya, yang sangat berharap agar Ada tidak mengikuti jejak ayahnya menjadi penyair. Karena itu Ada diberi pelajaran matematika, astronomi, bahasa Latin dan musik secara intensif dan penuh disiplin, untuk mengimbangi “kecenderungan puitisme” warisan sang Ayah. Ada memang menunjukkan kecerdasan dan kemampuan analitis yang luar biasa, namun ia beberapa kali terserang penyakit misterius yang mungkin disebabkan oleh gangguan psikis.
Lady Byron dan putrinya masuk ke pergaulan kelas atas masyarakat London. Dan pada usia 17 tahun, AdaMary Somerville, seorang ahli matematika yang menerjemahkan karya LaPlace ke dalam bahasa Inggris. Nyonya Somerville memperkenalkan AdaCharles Babbage, yang ketika itu sedang berusaha mengembangkan mesin hitung mekanis yang diberi nama diperkenalkan kepada kepada “Difference Engine”. Ada lalu melakukan korespondensi secara teratur dengan Babbage.
Tahun 1835 Ada menikah dengan William King, yang kemudian menjadi Earl of Lovelace. Mereka memiliki tiga orang anak. Sementara sibuk dengan kehidupan rumah tangganya yang banyak dikendalikan oleh ibu Ada, Lady Byron yang hanya beberapa tahun lebih tua dari Earl of Lovelace, Charles Babbage memiliki ide untuk sebuah mesin hitung baru bernama “Analytical Engine”. Ide Babbage tidak didukung oleh parlemen Inggris dan banyak ilmuwan lain, tapi Ada sangat terkesan dengan ide tersebut.
Tahun 1841, seorang Italia bernama Louis Menabrea membuat tulisan dalam bahasa Perancis tentang “Analytical Engine”, setelah Babbage mempresentasikannya di Turin, Italia. Tahun 1842 Ada menerjemahkan tulisan Menabrea itu ke dalam bahasa Inggris. Babbage lalu mengusulkan agar Ada mengembangkan tulisan itu dengan menambahkan catatan-catatannya sendiri. Dalam waktu beberapa bulan tulisan itu berkembang menjadi tiga kali lebih panjang. Dalam tulisannya, Ada mengatakan bahwa alat temuan Babbage kelak akan berkembang menjadi komputer serbaguna, bahkan untuk membuat gambar dan musik. Ia sepenuhnya benar, mesin hitung Babbage adalah cikal bakal komputer modern yang kita kenal saat ini.
Ada juga menambahkan satu set instruksi penggunaan mesin itu untuk menghitung “bilangan Bernoulli”, yang kemudian diakui dunia sebagai program komputer pertama di dunia, dan Ada Lovelace disebut sebagai programmerAda Lovelace sebagai pertama di dunia. Untuk mengenangnya, salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 1979 diberi nama “ADA”. Charles Babbage sendiri menggelari “Enchantress of Numbers” atau Pesulap Angka. Catatan Ada sudah menggunakan iterasi (looping) dan alur kontrol if-then. Bagaimanapun, catatan itu kurang dilirik dunia sebelum tahun 1953.
Kecenderungan wanita untuk tidak terjun di dunia IT memang menjadi pertanyaan tersendiri padahal ada satu sosok wanita yang bisa menjadi inspirasi bagi wanita lainnya untuk menggeluti bidang IT.
Siapakah dia?
Dia adalah Ada Lovelace, seorang perempuan yang dikenal sebagai programer komputer pertama di dunia, yang menulis program pertamanya pada pertengahan abad ke-19. Dan tepatnya pada tanggal 24 Maret ‘diperingati’ sebagai hari Ada Lovelace sedunia. Dalam sebuah situs disebutkan bahwa hari Ada Lovelace adalah hari blogging internasional untuk menarik minat kaum wanita dalam bidang teknologi.
Perayaan hari Ada Lovelace ditujukan bagi para wanita yang sepertinya ‘tenggelam’ dalam bidang IT, bertujuan untuk menggiatkan kaum wanita dan menunjukkan kepada masyarakat dunia tentang peran-peran kaum wanita dalam bidang IT.
Berikut kutipan tentang biografi Ada Lovelace :
Augusta Ada Byron, yang kelak bergelar Countess of Lovelace, dilahirkan di London, Inggris tanggal 10 Desember 1815. Ia adalah putri Lord Byron, seorang bangsawan sekaligus penyair romantis, dengan Annabella Milbanke. Tak sampai lima minggu setelah kelahiran Ada, ibunya meminta cerai dari sang Ayah. Lord Byron meninggalkan Inggris beberapa bulan kemudian karena depresi dan tercekik hutang. Dan Ada tidak pernah berjumpa lagi dengan ayahnya, sampai Lord Byron meninggal di Yunani tahun 1824 karena penyakit sejenis malaria.
Ada dibesarkan oleh ibunya, yang sangat berharap agar Ada tidak mengikuti jejak ayahnya menjadi penyair. Karena itu Ada diberi pelajaran matematika, astronomi, bahasa Latin dan musik secara intensif dan penuh disiplin, untuk mengimbangi “kecenderungan puitisme” warisan sang Ayah. Ada memang menunjukkan kecerdasan dan kemampuan analitis yang luar biasa, namun ia beberapa kali terserang penyakit misterius yang mungkin disebabkan oleh gangguan psikis.
Lady Byron dan putrinya masuk ke pergaulan kelas atas masyarakat London. Dan pada usia 17 tahun, AdaMary Somerville, seorang ahli matematika yang menerjemahkan karya LaPlace ke dalam bahasa Inggris. Nyonya Somerville memperkenalkan AdaCharles Babbage, yang ketika itu sedang berusaha mengembangkan mesin hitung mekanis yang diberi nama diperkenalkan kepada kepada “Difference Engine”. Ada lalu melakukan korespondensi secara teratur dengan Babbage.
Tahun 1835 Ada menikah dengan William King, yang kemudian menjadi Earl of Lovelace. Mereka memiliki tiga orang anak. Sementara sibuk dengan kehidupan rumah tangganya yang banyak dikendalikan oleh ibu Ada, Lady Byron yang hanya beberapa tahun lebih tua dari Earl of Lovelace, Charles Babbage memiliki ide untuk sebuah mesin hitung baru bernama “Analytical Engine”. Ide Babbage tidak didukung oleh parlemen Inggris dan banyak ilmuwan lain, tapi Ada sangat terkesan dengan ide tersebut.
Tahun 1841, seorang Italia bernama Louis Menabrea membuat tulisan dalam bahasa Perancis tentang “Analytical Engine”, setelah Babbage mempresentasikannya di Turin, Italia. Tahun 1842 Ada menerjemahkan tulisan Menabrea itu ke dalam bahasa Inggris. Babbage lalu mengusulkan agar Ada mengembangkan tulisan itu dengan menambahkan catatan-catatannya sendiri. Dalam waktu beberapa bulan tulisan itu berkembang menjadi tiga kali lebih panjang. Dalam tulisannya, Ada mengatakan bahwa alat temuan Babbage kelak akan berkembang menjadi komputer serbaguna, bahkan untuk membuat gambar dan musik. Ia sepenuhnya benar, mesin hitung Babbage adalah cikal bakal komputer modern yang kita kenal saat ini.
Ada juga menambahkan satu set instruksi penggunaan mesin itu untuk menghitung “bilangan Bernoulli”, yang kemudian diakui dunia sebagai program komputer pertama di dunia, dan Ada Lovelace disebut sebagai programmerAda Lovelace sebagai pertama di dunia. Untuk mengenangnya, salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 1979 diberi nama “ADA”. Charles Babbage sendiri menggelari “Enchantress of Numbers” atau Pesulap Angka. Catatan Ada sudah menggunakan iterasi (looping) dan alur kontrol if-then. Bagaimanapun, catatan itu kurang dilirik dunia sebelum tahun 1953.
0 komentar:
Posting Komentar